Hidayah
Allah kepada setiap hambaNya memang sangat beragam, bahkan bisa
dibilang unik. Seperti kisah seorang wanita pencuci pakaian atau petugas
laundry ini yang masuk islam karena perbedaan antara celana dalam
muslim dengan non muslim.

Petugas laundry ini setiap harinya melayani cucian dari setiap mahasiswa yang
tinggal di asrama salah satu universitas Inggris. Hampir setiap hari ia
merasakan baunya celana dalam setiap penghuni asrama tersebut. Akan
tetapi ada yang beda dari bau celana dalam sejumlah mahasiswa muslim
Timur Tengah yang baru menempati asrama dimana bau celana dalam
mahasiswa baru tersebut tidak sebau mahasiswa yang non muslim.
Dengan keberanian tinggi, wanita pencuci pakaian itu pun menanyakan perihal bau celana dalam para mahasiswa muslim tersebut.
Salah seorang mahasiswa muslim
kemudian menjawab, “Kami selalu istinja setiap kali kencing.” sembari
menjelaskan tentang apa itu istinja.
Wanita bertanya penasaran, “Apakah itu diajarkan dalam agamamu?"
“Ya” jawab mereka
Jawaban
dan penjelasan mahasiswa muslim itu pun masih memberi tanda tanya dalam
benak sang petugas laundry. Sehingga ia kemudian menemui salah seorang
dosen beragama islam yang berasal dari Saudi dan mengajar di Universitas
tersebut.
Kepada dosen bernama Doktor Shalih,
wanita itu menceritakan pengalamannya selama bertahun-tahun menjadi
seorang petugas pencuci pakaian. Setiap hari ia harus berhadapan dengan
bau busuknya pakaian dan juga celana dalam para mahasiswa. Namun celana
dalam mahasiswa muslim yang baru datang tersebut justru tidak terlihat
noda ataupun bau yang sebusuk celana dalam non muslim.
Maka setelah mendengar penjelasan
itu, Doktor Shalih menjelaskan bahwa dalam islam diajarkan yang namanya
konsep kebersihan atau thaharah.
“Agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. Tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini,” ucap sang dosen.
Apa
yang dikatakan oleh dosen tersebut membut wanita petugas laundry mulai
terpesona dengan islam karena mengajarkan tentang kebersihan. Ia pun
berpikir bahwa ajaran islam sangat perhatian dalam berbagai hal, bahkan
yang sangat remeh dan kecil sekalipun. Baginya agama seperti itu
merupakan agama yang luar biasa dan memiliki aturan yang benar-benar
dibutuhkan oleh manusia.
Semenjak itu, wanita petugas laundry
pun mulai membaca berbagai kajian islam dan tak hanya tentang thaharah
saja. Tak lama kemudian, ia memutuskan untuk mengucapkan kalimat
syahadat sebagai ikrar menjadi seorang muslim.
Sontak pemberitaan tentang masuk
islamnya seorang wanita petugas laundry membuat geger para mahasiswa di
asrama. Terlebih lagi hidayah tersebut datang dari bau celana dalam.
Sungguh hidayah yang benar-benar unik dan hanya bisa terasa oleh mereka
yang benar-benar ditunjukkan jalan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Semoga kisah nyata tersebut semakin
menguatkan keyakinan kita untuk mengamalkan setiap ajaran agama,
terutama yang berkaitan dengan kebersihan. Karena sesungguhnya awal dari
segala ibadah diawali dengan kebersihan.
Wallahu A’lam
Sumber: KabarMakkah.com